Virtual Coordinator Indonesia (VCI) Jawa Barat
#Part 1
Kegagalan di VCT Batch 3
Seharusnya, saya satu langkah lebih dulu dari pada teman-teman saya yang sekarang lulusan VCT Batch 4. Kecewa? tidak juga..toh pada akhirnya saya merupakan bagian dari keluarga VCI dan bisa bergabung dengan orang-orang hebat se-Indonesia. Awalnya, saya merasa gondok juga, ketika melihat teman yang satu sekolah sudah lulus VCT Batch 3 dan sudah memamerkan sertifikatya. Ditambah lagi ketika mendengar bahwa setelah lulus dari Batch 3, teman saya dapat undangan untuk mengikuti Bimtek tentang pembelajaran STEM. uuchhh....perasaan campur aduk antara menyesal tapi bangga juga. Saya bukan orang yang punya iri hati sih sebenarnya, bukan iri dengan keberhasilan orang lain. saya hanya menyesali diri saya sendiri kenapa saya tidak bisa membagi waktu dan berhasil lulus di Batch 3.
Kegagalan saya di Batch 3 bukan karena saya malas, tapi saya tidak bisa membagi waktu dan terlalu fokus menyiapkan artikel untuk Lomba Olimpiade Guru (OGN) yang Alhamdulillah bisa masuk babak berikutnya dan hanya berhenti sampai tingkat Provinsi saja. Tapi gak terlalu kecewa, ini baru kali pertamanya saya ikutan dan bisa bertemu dengan orang-orang hebat lainnya di OGN. Pada awalnya saya tidak terlalu fokus untuk mengikuti VCT Batch 3 karena ketika saya melihat jadwal materinya sangat padat dan ketika itu saya merasa bahwa pada jam segitu adalah waktu saya berada di sekolah ketika siang harinya dan malam harinya bagian gendong anak untuk tidur. Mungkinkah saya bisa ikut VCT dan lulus mendapatkan sertifikat??? pertanyaan itu yang selalu ada dalam benak saya.
#Part 2
Belajar dari Kegagalan
Hampir disetiap kegiatan selalu ada tanda SEAMOLEC dan selalu terdengar tentang Vicon. Semua itu membuat penasaran bagi diri saya. Kalau di bilang saya tertinggal, ya saya merupakan salah satu guru tertinggal perkembangan zaman IT. Mungkin karena tempat tinggal dan tempat kerja saya sedikit jauh dari perkotaan, sehingga kabar perkembangan IT ini tidak terdengar. Setelah mengikuti OGN dan kegagalan saya di VCT Batch 3, membuat saya semakin berpikir bahwa saya harus bangkit untuk belajar lebih banyak dan mulai terlibat dengan dunia luar. Pada dasarnya memamg waktu saya habis untuk melakukan pekerjaan sekolah dan membimbing anak ekstrakurikuler, sedangkan mencari ilmu dunia luar agak kurang, sehingga saya memang merasa sangat jauh tertinggal.
Belajar dari sebuah kegagalan di VCT Batch 3, membuat saya semakin yakin untuk mengenal VCT itu apa dan SEAMOLEC serta Vicon itu seperti apa? sehingga saya memantapkan diri untuk ikut VCT Batch 4 dan untuk kali ini saya benar-benar harus fokus mempelajari jalurnya VCT ini.
Diawali dengan pendaftaran, konfirmasi melalui WhatsApp dan alur cerita perjalanan VCT Batch 4 tersebut saya ikuti secara seksama. kadang memang saya tertinggal karena kesibukan dan numpuknya kerjaan, tapi tidak untuk tertinggal lebih jauh lagi.
#Part 3
Mengenal Materi, Suami pun Kepincut
Tibalah saatnya memahami materi untuk mengawali langkah kerja Virtual Coordinator Training Batch 4. Saya coba ikuti semua materi dan langsung mempraktekannya, namun ada beberapa materi yang terlalu cepat sampai saya tertinggal. Untungnya, penyelenggara VCT selalu menyiapkan video atau rekamannya, sehingga kita bisa mengulang kembali dan mempelajari kembali materi tersebut. Ketika bertemu dengan materi Presensi, Suami saya yang merupakan Operator di sekolah ikut ke pincut juga. Ternyata seperti ini cara membuat Presensi yang biasanya kita hanya sebatas mengisi aja sesuai intruksi. Dari situ akhirnya kita mempelajari materi bersama. Bahkan untuk materi menyiapkan rekaman mulai dari download dan cara kerjanya Camtasia, saya mempelajarinya melalui suami saya sebagai tutor secara langsung. Semua materi yang kita pelajari, suami pun ikut mempelajarinya. termasuk cara mengupload ke youtube pun saya belajar melalui suami. ya...memang mungkin laki-laki lebih cepat memahami tentang IT, di bandingkan perempuan yang terlalu sibuk watunya untuk kerjaan, anak dan mengurus rumah.
Semoga saja suami bisa ikut VCT Batch 5 di sela-sela kesibukan pekerjaannya.
#Part 4
Kuncen adalah Julukanku
Pengisian jadwal untuk tampil sebagai Nara Sumber, Moderator dan Host selalu saja keduluan orang lain. ya...memang di VCT Batch 4 ini terutama kelas 1 nya di penuhi oleh guru-guru hebat dari SMKN 1 Cugenang yang kompak abis. Hampir semua guru ikutan VCT Batch 4 ini, membentuk kelompok yang saling bekerja sama sehingga mudah untuk mengisi kolom-kolom jadwal tugas yang sudah disediakan oleh instruktur kami yaitu Ibu Neng Lani dan Pak Ridwan. selain itu, memang saya mencari waktu yang tepat untuk bisa menjadi narasumber, moderator dan host. Waktu yang terlepas dari rutinitas kerja di sekolah, kegiatan melatih nari dan tentunya menunggu waktu anak-anak tidur, terutama anak saya yang masih balita.
Akhirnya tibalah waktu saya untuk bermain peran di Video Conference walaupun sebagian besar peran saya di malam hari bahkan bisa di bilang tengah malam. akan tetapi, setiap jadwal Vicon walaupun tidak secara seluruhnya saya ikuti sebagai peserta. Karena seringnya saya muncul sebagai peserta baik siang maupun malam hari, akhirnya para Instruktur memanggil saya sebagai kuncen room. ya...itulah julukan baru saya di VCT Batch 4 ini. Di VCT ini, kita bisa mengikuti kapan saja dan sambil melakukan apa saja.
#Part 5
Waktunya Masuk Kantong Tugas
Menjadi narasumber, moderator dan host atau menjadi orang yang berbicara di muka umum adalah hobby saya, sehingga saya sangat menikmati peran di dalam video conference ini. Seluruh tugas pun telah dilalui dengan lancar. Waktunya memasukkan semua tugas dalam kantong tugas. lagi-lagi saya coba telat lagi, tapi bukan disengaja juga. Seharusnya pekerjaan yang baik setelah tuntas bermain peran langsung kumpulin tugas, tapi ini bukan disengaja. Beberapa teman VCT Batch 4 sampai bertanya apa kesulitannya memasukkan tugas ke kantong tugas dan bahkan menawarkan bantuannya, sungguh indah VCT ini selain saling mengenal jarak jauh tapi saling tolong menolong agar sukses dan lulus bersama-sama. Bukan maksud menolak bantuan, tapi ada bagian materi yang saya tertinggal untuk dipelajari yaitu mengupload ke youtube. saya tunggu dulu deh suami saya ajarkan secara langsung he...karena saya ingin melakukannya sendiri supaya saya bisa. Dan akhirnya, suami memberikan waktu luangnya untuk mengajarkan secara langsung. memang sih ada tutorialnya tapi lebih asyik secara langsung supaya tidak ada bagian yang tertinggal.
Akhirnya beres sudah seluruh tugasnya dan selesai pula saya masukkan ke dalam kantong tugas. masuklah nama saya dalam list peserta yang telah selesai seluruhnya. Alhamdulillah
#Part 6
Peran Tambahan di VCT Batch 4
Waktu semakin dekat menuju akhir dari kegiatan VCT Batch 4 ini, ada beberapa teman yang masih melaksanakan tugasnya sebagai narasumber, moderator dan host. seperti biasa saya ikut sebagai peserta. Karena sempat seminggu hilang dari peradaban vicon, agak tertinggal juga saya. Ternyata karena kejar target, ada beberapa teman yang kekurangan partner untuk bekerja sama bermain peran. Akhirnya, saya diminta oleh instruktur untuk membantu peserta yang lainnya. Baik itu sebagai host, sebagai moderator, sebagai perekam, sebagai nara sumber bahkan lain dari yang lain. Saya diminta oleh instruktur untuk memandu acara di vicon layaknya seperti instruktur. Tentunya pasti selalu di dampingi oleh instruktur. waaaw...kesempatan banget untuk saya bisa belajar lebih banyak lagi sebagai instruktur pengganti he...Terima kasih banyak Bu Neng Lani dan Pak Ridwan yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaannya. Terimakasih telah membimbing saya menjadi orang yang benar-benar mulai melek Ilmu Teknologi. Terimakasih juga kepada Pak Hendra penanggung jawab yang selalu saya taya-tanyain dengan berbagai pertanyaan.
#Part 7
Ikutilah VCT Batch 5 dan Bergabunglah dengan orang-orang Hebat
Mengikuti VCT tidaklah rugi dan d jamin gak akan menyesal, karena VCT ini hanya sebentar tapi manfaatnya sangat luar bisa untuk masa dengan kita dan kemajuan Pendidikan kita. Bukan sekedar nambah teman, akan tetapi ilmu yang luar biasa akan kita dapatkan. VCT juga merupakan salah satu pintu yang terbuka untuk jalannya kita menuju dunia luar yang penuh dengan Ilmu teknologi yang belum sempat kita jelajahi. Kita akan mengetahui bahwa di luar sana orang-orang hebat telah seribu langkah bahkan lebih dari kita. Mereka berjalan seribu langkah, kita baru satu langkah. walau tertinggal yuk kita berlari menuju pendidikan yang luar biasa yaitu pendidikan abad 21.
bagi teman-teman yang belum mengikuti VCT dan belum merupakan bagian dari VCI yuk...ikutilah VCT Batch 5 !
Jumat, 19 Juli 2019
Sabtu, 06 Juli 2019
Suara Hati
Bagaikan lonceng mengalun merdu
Indah didengar telinga
Menunjukkan harapan
Hati
Suara
Mengusik kalbu
Terurai dalam hati
Menggambarkan sesuatu yang diinginkan
Logika
Kau berwujud, namun tak tampak.
Terurai dalam rangkaian kata dan tercermin dalam bahasa.
Sulit untukku dapat menebak harumnya tubuhmu.
Tapi kekuatanmu membelenggu kehidupan.
Terurai dalam rangkaian kata dan tercermin dalam bahasa.
Sulit untukku dapat menebak harumnya tubuhmu.
Tapi kekuatanmu membelenggu kehidupan.
Kau selalu hadir dalam filsafat.
Kau lakukan teka teki dalam matematika.
Kau hiasi dalam setiap langkah manusia.
Kau selalu disebut dalam setiap tindakan.
Kau lakukan teka teki dalam matematika.
Kau hiasi dalam setiap langkah manusia.
Kau selalu disebut dalam setiap tindakan.
Tak kunjung padam hentikan langkahmu dalam dunia.
Menunjuk arah menuju kebenaran.
Menjadi pedoman dalam setiap nalar.
Seolah-olah sebuah perisai dalam belenggu.
Menunjuk arah menuju kebenaran.
Menjadi pedoman dalam setiap nalar.
Seolah-olah sebuah perisai dalam belenggu.
Kaulah pedoman.
Kaulah kunci.
Kaulah arah.
Kaulah logika.
Kaulah kunci.
Kaulah arah.
Kaulah logika.
Langganan:
Komentar (Atom)
VCT kembali
VCT Kembali VCT kembali datang atau kah kembali ada?? Apapun itu yang pasti VCT Batch 6 akan segera hadir menemani kita semua para guru he...
-
Kau berwujud, namun tak tampak. Terurai dalam rangkaian kata dan tercermin dalam bahasa. Sulit untukku dapat menebak harumnya tubuhmu. T...
-
https://youtu.be/6SeaiO7AvBQ
-
Zaman yang semakin modern d era globalisasi yang seharusnya semakin maju, semakin berpikir kritis, semakin banyak inovasi justru di sampin...